Oleh: Mita Septiana
Guru SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta
- PENDAHULUAN
Tantangan global saat ini mendesak seluruh dunia pendidikan untuk mempersiapkan bekal masa depan siswa menjadi generasi bertalenta. Maksud bertalenta disini adalah siswa sejak dini sudah dibekali dengan berbagai macam skill atau keterampilan. Sekolah mempunyai peran strategis untuk membekali lulusannya menjadi kreatif dan memiliki kecakapan hidup (life skill) (Noviani et al., 2022). Jawaban untuk menjawab berbagai tantangan global sebenarnya relevan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan diberlakukannya kurikulum merdeka yang didalamnya terdapat kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya (Sufyadi et al., 2021). Konsep dari kurikulum merdeka atau merdeka belajar ini memberikan kebebasan kepada guru untuk memberikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa di sekolah tersebut. Selain itu, kurikulum merdeka juga mengemas pembelajaran untuk memberikan pengalaman belajar siswa melalui berbagai kegiatan P5.
Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk memberikan bekal pengalaman belajar siswa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa di masa sekarang dan masa depan. Kegiatan P5 tersebut juga bertujuan untuk mewujudkan profil seorang pelajar Pancasila sehingga terbentuk enam dimensi dalam diri seorang pelajar Pancasila tersebut. Keenam dimensi tersebut adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif (Sufyadi et al., 2021).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah merancang tujuh tema untuk diimplementasikan di sekolah untuk jenjang SMP. Ketujuh tema tersebut antara lain gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhinneka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, rekayasa dan teknologi, dan kewirausahaan. Ketujuh tema tersebut boleh diterapkan semuanya di sekolah atau dapat juga memilih beberapa tema yang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah. Salah satu tema yang akan dibahas yaitu tema kewirausahaan. Alasan mengapa tema kewirausahaan dipilih karena tema tersebut telah diimplementasikan di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Selain itu, tema kewirausahaan relevan dengan tantangan global yang terjadi saat ini. Tantangan global ini mengharuskan siswa memiliki skill untuk bekal hidup siswa. Siswa diharapkan memiliki jiwa entrepreneur muda sejak dini. Hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya melalui kegiatan projek kewirausahaan.
- ISI
1. Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kewirausahaan
Pembelajaran projek adalah metode pembelajaran yang menggunakan projek atau kegiatan sebagai media dilakukan dengan menyisipkan konsep inovatif dan kreativitas tinggi (Rahmani et al., 2023). Sebagai sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka dengan konsep merdeka belajar, sudah selayaknya juga mengimplementasikan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan tersebut sebagai jalan untuk membentuk dan memperkuat karakter siswa yang didapatkan melalui kegiatan projek. Saat ini, pematangan karakter sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan global yang disertai krisis moral siswa. Krisis moral tersebut karena siswa tidak benar-benar mendapatkan penguatan karakter di sekolah maupun di rumah. Krisis moral juga salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan bermasyarakat. Masyarakat dimudahkan dalam berbagai hal, mulai dari berkomunikasi jarak jauh secara mudah, mengakses dan mencari informasi lebih cepat, dan sebagainya. Banyaknya tindakan kekerasan, kriminal, dan bullying pada siswa merupakan dampak negatif perkembangan digital yang semakin pesat. Dengan demikian, penguatan karakter siswa sangat penting diterapkan di sekolah agar terbentuk karakter siswa yang unggul dan bermoral yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan kewirausahaan terutama ditujukan untuk membekali siswa dengan kemampuan hidup yaitu menjadi mandiri dan mampu menghadapi perubahan yang sering terjadi. Hasilnya, penerapan P5 kewirausahaan memberikan dampak positif yaitu membentuk karakter dan perilaku siswa dalam berwirausaha, serta memungkinkan siswa memiliki pendekatan pembelajaran yang kritis dan individual (Fatah & Zumrotun, 2023). Kehidupan sehari-hari siswa di masa depan sangat relevan dengan apa yang diperoleh di masa kini, terutama dalam penanaman karakter siswa. Kegiatan projek dengan tema kewirausahaan sangat cocok diimplementasikan di masa kini, dimana kehidupan masa kini dari kalangan anak-anak pun sudah mulai berwirausaha kecil-kecilan, mulai dari menjajakan makanan ringan, minuman, hingga barang-barang kekinian. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema kewirausahaan diterapkan di sekolah untuk menjawab tantangan ekonomi global. Siswa diharapkan mendapatkan bekal menumbuhkan perekonomian keluarga untuk bertahan hidup di masa mendatang. Berwirausaha adalah salah satu cara untuk mengembangkan perekonomian.
Implementasi kegiatan projek tema kewirausahaan ini juga telah diterapkan di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Dalam kegiatan projek tersebut, siswa diberi materi dari seorang wirausahawan muda tentang teknik-teknik berwirausaha mandiri. Selain teknik berwirausaha, materi lainnya yang dibelajarkan seperti cara mendesain label dan cara memasarkan secara offline ataupun online. Dalam kegiatan projek kewirausahaan, siswa tidak hanya mendapatkan materi atau teori tentang berwirausaha saja, akan tetapi, teknik-teknik pendukung kegiatan kewirausahaan yang juga sangat dibutuhkan juga dibelajarkan, terutama yang dapat mengembangkan karakter siswa. Skill atau ketrampilan lain yang harus dimiliki siswa yaitu cara mendesain produk, cara memasarkan produk, cara memulai berwirausaha mandiri, cara menghitung laba, serta praktik memperjualbelikan suatu dagangan.
Produk yang dikemas dengan bagus dan menarik menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat. Siswa pun harus dapat membuat desain kemasan yang menarik agar barang atau makanan yang dijual laku. Selain itu, cara memasarkan pun juga memiliki teknik khusus agar pembeli dapat tertarik untuk membeli. Setelah itu, siswa diajarkan untuk mempraktikkan cara membuat produk jual, menawarkan, dan memperjualbelikannya kepada pembeli melalui kegiatan pameran kewiruasahaan di sekolah. Siswa secara mandiri dan kreatif memanfaatkan modal kecil untuk membuat atau menjual kembali makanan, minuman, atau barang-barang bernilai jual. Makanan, minuman, dan barang-barang tersebut sebelum diperjualbelikan dalam market day diberi label hasil karya sendiri yang didesain menggunakan aplikasi canva sesuai yang telah diajarkan pemateri ketika kegiatan P5. Kegiatan market day siswa dilaksanakan pada hari terakhir kegiatan projek tema kewirausahaan selesai.
Praktik-praktik dan contoh kegiatan kewirausahaan sederhana tersebut memang cocok untuk anak usia SMP yang akan menginjak remaja. Siswa dapat mempraktikkan ilmu yang didapatkan dalam kegiatan projek tema kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperjualbelikan makanan, minuman, maupun barang-barang yang bernilai jual. Hasilnya pun dapat menambah uang jajan atau tabungan siswa. Selain itu setelah melaksanakan kegiatan projek tema kewirausahaan, siswa SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta melanjutkan mengimplementasikan hasil kegiatan projek dengan cara menitipkan dagangan di kantin sekolah. Hal-hal seperti itu dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat perekonomian dalam menghadapi tantangan global. Siswa yang telah dibekali skill berwirausaha tidak akan takut menghadapi tantangan global bidang perekonomian.
Penumbuhan nilai-nilai kewirausahaan dan minat berwirausaha siswa tidak hanya melalui transfer pengetahuan yang bersifat teoretis, namun pembelajaran yang bersifat learning by doing melalui projek kewirausahaan (Noviani et al., 2022). Melalui kegiatan projek tema kewirausahaan, nilai-nilai dalam Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang diharapkan dimiliki siswa yaitu gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Secara detail, hal tersebut dijabarkan dalam tabel berikut ini.
Tema : Kewirausahaan
Topik : Saatnya Wirausaha Muda Berkarya
Dimensi PPP | Elemen PPP | Sub-elemen PPP | Target Pencapaian di Akhir Fase D |
Bernalar Kritis | Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan | Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan | Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu. |
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran | Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya | Menalar dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan | |
Gotong Royong | Kolaborasi | Kerjasama | Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama. |
Saling ketergantungan positif | Mendemonstrasikan kegiatan kelompok yang menunjukkan bahwa anggota kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing perlu dan dapat saling membantu memenuhi kebutuhan. | ||
Kreatif | Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal | Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/ atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain. |
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kewirausahaan Relevan dengan Era Society 5.0
Pergerakan dunia global yang cukup dinamis membuat negara saat ini telah masuk dalam era society 5.0. Era society merupakan era dimana teknologi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Hal ini sangat relevan dengan isu tantangan global era society 5.0, dimana dalam era society ini kehidupan manusia sangat erat dengan penggunaan teknologi. Teknologi menjadi bagian dalam kehidupan manusia mulai untuk berkomunikasi, mencari informasi, hingga sebagai pemenuhan kebutuhan perekonomian. Society 5.0 adalah masyarakat dimana berbagai kebutuhan dibedakan dan dipenuhi dengan menyediakan produk dan layanan yang diperlukan dalam jumlah yang memadai kepada orang-orang yang membutuhkannya, dimana semua orang dapat menerima layanan berkualitas tinggi dan kehidupannya yang nyaman serta penuh semangat karena berbagai kemudahan menggunakan teknologi (Badriyah et al., 2021).
Berwirausaha era digital 5.0 menuntut kesadaran akan tren teknologi terbaru dan kemampuan untuk mengadaptasi bisnis sesuai dengan perubahan (Yacub et al., 2023). Memasuki era society 5.0, kegiatan perekonomian dimudahkan dengan cara berjualan atau membeli sesuatu secara online tanpa harus keluar rumah. Hanya dengan duduk manis saja, masyarakat dapat memilih dan melihat-lihat produk yang akan dibeli melalui gadget-nya. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh melangkahkan kaki keluar rumah untuk membeli sesuatu. Sama halnya dengan pemesanan makanan. Makanan atau minuman dapat dipesan melalui aplikasi online dan dengan cepat akan datang sendiri. Selain itu, para penjual juga sekarang ini lebih banyak menawarkan produk jualnya melalui gadget. Hal tersebut karena dengan gadget, informasi produk dagangan akan lebih mudah tersampaikan ke masyarakat.
Melihat aktivitas kegiatan jual beli yang semakin canggih saat ini karena pengaruh digitalisasi era society 5.0, edukasi penggunaan teknologi untuk kegiatan jual beli melalui kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sangat diperlukan. Melalui kegiatan projek tema kewirausahaan, siswa diajarkan lebih mendalam akan penggunaan gadget secara positif, seperti pemanfaatan gadget untuk membuat desain label suatu produk dengan mudah dan memasarkan produk secara online di market place atau melalui media sosial lainnya. Kegiatan tersebut tidak lagi awam bagi siswa. Justru kegiatan tersebut dapat memacu siswa dalam mengembangkan kegiatan perekonomian yang dapat dilakukan secara terjangkau sesuai dengan materi yang telah didapatkan ketika kegiatan P5. Yang juga menjadi sasaran utama melalui P5 ini, diharapkan gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif para siswa dapat dikuatkan. Dengan demikian, manfaat dari pelaksanaan kegiatan P5 tema kewirausahaan dapat benar-benar memberikan bekal siswa di kehidupan mendatang.
3. Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kewirausahaan
Tujuan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema kewirausahaan yaitu sebagai berikut (Sufyadi et al., 2021).
- Siswa dapat merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
- Siswa dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan mereka.
- Siswa dapat menumbuhkembangkan kreativitas dan budaya kewirausahaan.
- Siswa juga terbuka wawasannya tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.
- SIMPULAN
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema kewirausahaan saat ini sangat cocok dilaksanakan untuk siswa sekolah karena relevan dengan kehidupan nyata. Melalui kegiatan P5 tema kewirausahaan, siswa akan mendapatkan pengalaman dan aksi nyata tentang praktik-prakik kewirausahaan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun masa depan. Praktik-praktik kewirausahaan yang didapatkan oleh siswa seperti cara mengolah suatu makanan atau minuman, membuat desain produk yang menarik, cara memasarkan suatu produk, dan menghitung pemerolehan laba dari hasil penjualan.
Dengan melakukan praktik-praktik berwirausaha tersebut, diharapkan akan menggugah semangat positif siswa untuk mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan walapun P5 tersebut sudah berakhir. Selain itu, diharapkan siswa dapat menjawab tantangan krisis global dengan berwirausaha sesuai dengan teori kewirausahaan yang didapatkan. Tetapi utamanya juga dapat menguatkan profil pelajar pancasila yang menjadi sasaran dalam P5 tersebut. Dengan demikian, tujuan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema kewirausahaan untuk menumbuhkan kreativitas berwirausaha dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Badriyah, L., Masfufah, Rodiyah, K., Chasanah, A., & Abdillah, M. A. (2021). Implementasi pembelajaran p5 dalam membentuk karakter bangsa di era society 5.0. Journal of Psychology and Child Development, 1(2), 67–83. https://doi.org/10.37680/absorbent_mind.v1i02.3638
Fatah, M. A., & Zumrotun, E. (2023). Implementasi proyek p5 tema kewirausahaan terhadap kemandirian belajar di sekolah dasar. Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 6(2), 365–377.
Noviani, L., Wahida, A., & Umiatsih, S. T. (2022). Strategi implementasi proyek kewirausahaan di sma negeri 1 sumberlawang. Jurnal Kewirausahaan Dan Bisnis, 27(1), 60–70. https://doi.org/10.20961/jkb.v27i1.58934
Rahmani, R. A., Huda, C., Patonah, S., & Paryuni, P. (2023). Analisis proyek penguatan profil pelajar pancasila pada tema kewirausahaan. Js (Jurnal Sekolah), 7(3), 429–437. https://doi.org/10.24114/js.v7i3.45272
Sufyadi, S., Harjatanaya, T. Y., Adiprima, P., Satria, M. R., Andiarti, A., & Herutami, I. (2021). Panduan pengembangan proyek penguatan profil pelajar pancasila (T. Hartini (ed.); I). Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Yacub, R., Sophan, I., Herlina, H., Mulyeni, S., & Susilawati, E. (2023). Menumbuhkan minat berwirausaha di era revolusi industri 4.0 dan digital society 5.0 pada siswa/i smk multimedia binkara cianjur jawa barat. Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM), 1(1), 1–10.