Oleh Armi Kholifah
SD Negeri Kalipucang, Kasihan Bantul Yogyakarta
Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Hal ini mengandung pengertian bahwa dengan tulisan dapat membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita melalui sebuah tulisan tanpa saling bertatap muka. Oleh karena itu siswa perlu memiliki kemampuan menulis dengan baik. Namun fenomena yang ditemui oleh penulis, beberapa siswa lebih suka melakukan aktivitas kreatif visual daripada menulis. Ada juga sebagian siswa yang memiliki kebiasaan suka membeli buku tulis tetapi tidak pernah menulis. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi kebiasaan siswa tersebut, penulis melakukan wawancara mendalam terhadap 10 siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Kalipucang.
Dari hasil wawancara dengan siswa, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan atau minat siswa lebih tertarik melakukan aktivitas kreatif visual daripada menulis adalah kurangnya motivasi dan minat dalam menulis, keterbatasan keterampilan menulis, dan kurangnya dorongan dari lingkungan. Sementara faktor yang mempengaruhi kebiasaan siswa yang tidak pernah menulis tetapi rajin membeli buku tulis adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya menulis dan rasa takut atau tidak nyaman untuk menulis.
Bagaimana mengatasi permasalahan tersebut?
Untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dapat dilakukan dengan memberikan latihan menulis secara teratur dan sistematis, sedangkan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan menulis narasi, dapat menggunakan media pembelajaran. Hamalik (dalam Arsyad, 2011: 15-16) menyatakan bahwa penggunaan media pembalajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Dalam hal preferensi siswa terhadap aktivitas kreatif visual daripada menulis, guru dapat mempertimbangkan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih visual dan kreatif. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk membuat poster atau video pendek untuk mengekspresikan gagasan mereka.
Selain meningkatkan keterampilan, minat dan motivasi siswa, dorongan dan dukungan juga sangat diperlukan terutama dari teman-teman sebaya, guru. dan juga orang tua.
Kurangnya pemahaman tentang pentingnya menulis merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan solusi yang beragam. Salah satu solusi untuk mengatasi kurangnya pemahaman tentang pentingnya menulis adalah dengan meningkatkan kesadaran siswa tentang manfaat menulis, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karir di masa depan. Guru juga dapat memperkenalkan kegiatan menulis yang menyenangkan dan kreatif kepada siswa, sehingga siswa dapat memahami bahwa menulis bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Gambar 1. Menulis yang menyenangkan dengan permainan
Selain memperbaiki pemahaman urgensi menulis, rasa takut atau tidak nyaman dalam menulis juga perlu diatasi. Guru dapat membantu siswa untuk mengatasi ketakutan mereka dengan memberikan dukungan dan bimbingan dalam menulis. Guru juga dapat memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Faktor tekanan sosial dari teman sebaya dan kebiasaan membeli barang-barang yang tidak diperlukan juga perlu diperhatikan. Dengan beberapa pendekatan-pendekatan tersebut, minat menulis siswa dapat lebih meningkat.
Daftar Pustaka
Abidin, Y., dkk. (2017). Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.
Miles, M., Michael H., dan Johny S. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. California: SAGE Publications.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif:Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Syah, M. (2014). Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.