Oleh : Fadjar Shadiq, M.App.Sc
Penyempurnaan, pengembangan, dan inovasi pembelajaran matematika melalui revisi kurikulum akan selalu dilaksanakan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di antara hasil terbaru yang harus dijadikan acuan para guru matematika adalah: ‘Pengembangan Kurikulum 2013’(Kemdikbud, 2012). Sebagai pendidik matematika sudah seharusnya kita merasa gagal melihat bangsa lain di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan berpikiran maju, kritis, dan kreatif?Untuk hal-hal tertentu, harus diakui bahwa mereka telah mengalahkan AS dan negara-negara Eropa lainnya. Jepang sudah sejak lama berjaya di bidang otomotif.Contoh lain, Korea Selatan telah memenangkan persaingan bahkan dengan Jepang sekalipun dalam hal BlackBerry. Cina, Thailand dan Vietnam juga sudah mulai mengeliat menjadi negara yang kompetitif.
Pertanyaaan yang dapat diajukan adalah: “Bagaimana pikiran mereka bisa maju seperti itu?” Salah satunya adalah pembelajaran yang mereka lakukan sudah mengacu pada kemampuan berpikir matematis, seperti ditunjukkan Isoda & Katagiri (2012:25) yang menyatakan bahwaShigeo Katagiri sudah sejak 1960 telah mengembangkan teori tentang berpikir matematis (mathematical thinking) dan sejak saat itu teori tersebut telah digunakan dan dimanfaatkan kelompok-kelompok lesson study. Pada 1980 teori tersebut mendekati rampung. Teori yang dimunculkan Katagiri tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Korea dari bahasa Jepang. Pada 2012 Isoda & Katagiri menerbitkannya dalam bahasa Inggris dengan judul: ‘Mathematical Thinking.